Cara Mengenali Wartawan Profesional Yang Peminum Kopi


Cara Mengenali Wartawan Profesional Yang Peminum Kopi
Beberapa tulisan saya belakangan ini menyeleweng dari tema blog, dan berpindah ke seputar media pemberitaan meski hanya sekilas. Karena memang isu yang berkembang di sosial media tidak terlepas dari berita, baik yang disajikan media kredibel maupun media abal-abal.

Setelah menulis cara mengenali media kredibel dan cara verifikasi berita, tulisan ini saya fokuskan untuk cara mengenali wartawan profesional. Menurut saya mengenal ciri-ciri wartawan profesional sangat penting, apalagi bagi para tokoh, ahli profesi dan publik figur, yang tentunya menjadi sasaran wartawan untuk dimintai keterangan maupun tanggapannya terkait suatu isu, untuk menguatkan beritanya.

Sebagai mantan wartawan, tangan saya terasa gatal untuk tidak menulis tentang cara mengenali wartawan abal-abal pemburu amplop dengan wartawan profesional, sebagaimana ketentuan undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers, dan kode etik jurnalistik.
-----------------------------------------------------------------
baca juga : 
     Jangan Racuni Kopimu Dengan Hoax di Facebook

------------------------------------------------------------------
Pertama, seorang wartawan profesional mengenakan kartu pers (id card) pers saat melakukan liputan.

Namun, dengan murah dan mudahnya cetak kartu pers, yang hanya seharga Rp20 ribu seseorang (wartawan abal-abal) sudah bisa memiliki kartu pers. Dengan kasus ini, sehingga siapapun juga bisa memiliki kartu pers.

Karena memiliki kartu pers belum cukup jadi jaminan seseorang merupakan wartawan profesional. Maka untuk mengenalinya bisa dengan memperhatikan hal berikutnya.

Kedua, seorang wartawan profesional pasti memiliki media yang jelas sebagai tempat dia bekerja dan berkarya.

Sayangnya memiliki media yang sama dengan yang tertera pada kartu pers juga belum cukup. Karena banyak kasus, wartawan abal-abal selalu dengan bangga menunjukkan kartu pers dan medianya kepada masyarakat, terutama narasumber.

Sehingga masyarakat juga harus mengetahui ciri-ciri media kredibel. Sedangkan seorang wartawan profesional biasanya baru akan menyebutkan nama medianya saat ditanya narasumber.

Ketiga, wartawan profesional menjadikan kode etik jurnalistik sebagai benteng dalam melaksanakan kerja jurnalistik. Wartawan profesional yang paham kode etik jurnalistik biasanya nampak dari perilaku dan cara bertanya saat memawancarai narasumber.

Keempat, kemudahan dan kebebasan membuat media baik cetak maupun online menjadi momen bagi oknum-oknum tertentu untuk mencari uang tidak halal dengan mengaku sebagai wartawan.
Belakangan Dewan Pers mengeluarkan kebijakan, bahwa seorang wartawan harus mampu dan berani mengikuti uji kompetensi, bisa dilaksanakan lembaga-lembaga wartawan yang diakui dewan pers, seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDs), Aliansi Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).

Bahkan, seorang narasumber berhak menanyakan kepada seorang wartawan yang hendak mewawancarainya apakah sudah memiliki sertifikat kompetensi atau belum, sebelum wawancara dimulai.

Demikian gambaran singkat mengenal dan membedakan antara wartawan profesional dengan wartawan abal-abal.

foto capture form google

#bangsakopi  #bangsatkopi
#kopination  #warungkopi
#kopisusu  #kopipanas

Cara Mengenali Wartawan Profesional Yang Peminum Kopi Cara Mengenali Wartawan Profesional Yang Peminum Kopi Reviewed by p on 9/26/2018 Rating: 5

No comments: