Palu Digoyang 7,4 SR di 16:45 (tulisan 1)


Palu Digoyang 7,4 SR di 16:45 (tulisan 1)
Sepanik Apapun Jangan Lupa Ngopi

Suara mengaji dari masjid-masjid di sekitar Kantor DPW NasDem Sulawesi Tengah telah terdengar. Saat itu Tim Bappilu sedang rapat persiapan Rakorsus Caleg yang rencananya dilaksanakan pada 2-3 Oktober 2018, rapat disela oleh beberapa kader perempuan yang membawa kue ulang tahun Ferry Anwar. Satu per satu memberi ucapan selamat dilanjutkan dengan berebut kue ulang tahun.

Pada saat itulah, sekira pukul 16:45 wita mendadak terdengar gemuruh bumi. Gempa... Astaqfirullah... Allahu Akbar ...

Teriakan itu bersahutan diiringi teriakan lainnya, entah apa saja teriakan itu. Semua berhamburan keluar ruangan dan meninggalkan gedung. Disaat yang lain berlarian meninggalkan gedung, saya menuju pintu dapur untuk mencari putra saya, yang saya minta menunggu di dapur sambil main game menggunakan hapenya.

Tidak ada. Saya segera berlari menuju jalan depan kantor, Alhamdulillah, lega rasanya saat melihat anak saya yang berumur 7 tahun dengan lincah berlari sambil terhuyung diantara pria-pria dewasa.

Sadar bahwa komunikasi sangat penting, maka saya kembali ke belakang kantor hendak mengambil hape yang tertinggal di meja ruangan. Ternyata gemuruh dan guncangan semakin kencang. Maka niat untuk kembali masuk gedung saya urungkan, dan saya berlari menuju halaman kantor. Karena terhuyung, maka saya berjongkok diantara tembok pagar SMP Negeri 1 Palu dan dinding kantor.

Beruntung otak saya masih dapat berpikir panjang, sehingga saya sadar jika sedang jongkok tepat dibawah dua bak penampungan air ukuran. Maka saya segera melompat karena pada saat yang sama nampak jelas goyangan tembok sekolah itu. Dan, dalam hitungan detik usai saya melompat, tembok setinggi kurang lebih 2 meter itu roboh. Alhamdulillah, belum ajal.

Terhindar dari robohnya pagar tembok itu, pikiran saya langsung kepada istri dan kedua anak di rumah. Maka, segera saya berlari menuju tempat parkir motorku, yang telah terbanting beserta puluhan motor lainnya.  

Butuh tenaga mendirikan motor disaat sedikit goncangan masih terjadi. Segera ku starter motor dan memanggil putra pertamaku untuk pulang, sambil tak hentinya mulutku memanggil istri dan anak-anaku di rumah. Cemas, khawatir, gugup dan entah apalagi namanya. Singkatnya, segala rasa tidak nyaman bergumul dalam benak.

Mulai jalan depan kantor, kepanikan terjadi, jerit tangis dan raungan manusia bersahutan di jalanan menuju rumahku.   

baca juga :
Salah satu teman pengurus DPW NasDem Sulteng menumpang dan minta diantarkan ke toko istrinya. Dengan panik, gugup dan kalut sembari mulutku terus mengucap istiqfar, menyebut anak-anak dan istriku namun tetap kontrol stir motor saya bersalipan dengan pengendara lain.

Beberapa kali harus menarik gas mendadak karena ada aspal terkelupas dan menyembul keatas, beberapa diantaranya ada yang setinggi 30 sentimeter. Jerit tangis masih dan terus terdengar. Kendaraan roda dua dan empat memenuhi jalanan, macet, menuju arah jalan Sisingamangaraja.

Arus kendaraan juga memenuhi gang-gang kecil, saya berusaha mencari jalan pintas, ternyata seluruh gang kecil juga ramai motor, ada juga gang kecil yang ternyata telah putus, sehingga terpaksa kembali ke jalan utama.

Ditengah kepanikan, beberapa kali goncangan cukup keras masih terjadi. Saya sempat berpapasan dengan wanita yang menangis keras, berjalan setengah berlari sambil memegang bayi merah di jalan Kihajar Dewantoro. Karena arus lalulintas tidak bergerak, pasalnya informasi berseliweran, ada yang berteriak aspal jalan telah naik hingga satu meter, ada yang berteriak air laut naik.

Hingga saya menemukan jalan alternatif menuju rumah, jarak tempuh dari kantor menuju rumah yang biasanya tidak sampai 10 menit, harus saya tempuh hingga 1,5 jam.

Dirumah, saya mendapati istriku mendekap kedua anak kami dihalaman yang gelap. Namun di jalan depan rumah yang biasanya sepi dan sunyi ramai lalu lalang kendaraan pengungsi. 

(bersambung)


Palu Digoyang 7,4 SR di 16:45 (tulisan 1) Palu Digoyang 7,4 SR di 16:45 (tulisan 1) Reviewed by p on 10/16/2018 Rating: 5

No comments: