Sejuta Harap Dari Kata 'Ngopi Yuk'



Setelah sekira 7 bulan bergelut dengan urusan sosialisasi diri sebagai Caleg. Alhamdulillah otak dan pikiranku kembali ke dunia normal per-kopi-an, meski sebatas dalam bentuk catatan-catatan pendek. Tanganku terasa gatal untuk tidak segera mencatat tiap-tiap lintasan-lintasan terkait kopi di anganku.

baca juga :
Tepat seminggu sejak saya kembali dari medan percalegkan, seorang kawan lama menghubungi saya via telepon untuk bertemu di warung kopi. Dan tentunya langsung aku iyakan, pasalnya kawan itu ingin mendengar cerita tentang perjalanan selama di medan daerah pemilihanku, meski secara de vacto saya masuk kategori ILEGAL alias Ikatan Caleg Gagal.

Yah, pertemuan itu akhirnya benar-benar terjadi setelah sempat gagal hingga tiga kali karena ketidak sesuaian waktu untuk bertemu antara dia yang seorang ASN dengan saya yang memang tak memiliki jadwal apapun.

Benar, obrolan kami terkait perjalanan politik saya, disambung dengan persoalan pribadi masing-masing diri kami. Warung kopi tempat kami bertemu malam itu nampak sepi, hanya ada empat meja yang terisi dari sekira 20 meja.

Saat kami tengah terlibat obrolan, sepasang suami istri paruh baya masuk dan mengambil posisi tepat disebelah meja kami. Sayub terdengar obrolan pasangan yang setengah saling bisik itu berkaitan dengan kondisi politik nasional, Pilpres. 

baca juga :

Dengan situasi politik daerah Sulawesi Tengah, dimana hasil pemilihan legislatif berbuah kesuksesan Partai NasDem, baik untuk tingkat pusat maupun daerah. Kemudian pasutri itu mengaitkan kondisi itu dengan kata pekerjaan. Kesimpulan saya mereka adalah kontraktor.

Dan; Ngopi di warkop tidaklah semata tentang minum kopi. Tapi sebenarnya warung kopi adalah tempat untuk mencurahkan hasrat kerinduan antara dua sahabat, kadang juga tempat strategis untuk pasangan muda-mudi untuk melepas kangen, untuk bisa senyum lepas bersama, saling goda dari cara minum, dari cara memegang gelas. 

Kadang juga sambil meliriķ mesra penuh arti, ada sesuatu yang seolah hendak mereka lakukan, tetapi sekali lagi mereka hanya bisa saling lirik disertai cubitan-cubitan kecil dan tawa, yang seoah itupan cukup mampu melepas hasrat terpendam mereka. Kamu pernah? Saya belum.

Yah, setidaknya itulah saat kita atau mereka di warkop.

Sejuta Harap Dari Kata 'Ngopi Yuk' Sejuta Harap Dari Kata 'Ngopi Yuk' Reviewed by p on 5/07/2019 Rating: 5

No comments: