Dalam suatu video yang di unggah ke facebook
pada 19 Maret 2019, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebutkan,
bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan bubar pada tahun 2030.
Berikut cuplikan pidato Prabowo Subianto
tersebut :
“Saudara-saudara. Kita masih bisa
upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih bisa pakai
lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi
di negata lain mereka sudah bkin kajian-kajian, di mana Republik ini tidak ada
lagi tahun 2030,” kata Prabowo dalam video yang diunggah Senin 19 Maret 2018.
baca : Kampret – Cebong Bersatu Berkat Segelas Kopi
baca : Kampret – Cebong Bersatu Berkat Segelas Kopi
“Bung, mereka ramalkan kita ini bubar,
elite kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara,” kata Prabowo lagi
dengan nada berapi-api.
Diketahui publik, pernyataan Prabowo
Subianto itu terispirasi dari novel fiksi dengan judul “Gost Fleet” yang
ditulis P.W Singer dan August Cole. Novel ini bercerita tentang perang dunia
selanjutnya antara Amerika melawan China dengan Rusia yang bersekutu.
baca : Kampret vs Cebong, Para Manusia Bukan Penikmat Kopi
baca : Kampret vs Cebong, Para Manusia Bukan Penikmat Kopi
Indonesia terancam, Indonesia dalam
kegentingan, Indonesia......?
Ada benarnya Indonesia terancam
disintegrasi, perpecahan, permusuhan, peperangan dan selanjutnya NKRI hanya akan
menjadi negara-negara kecil.
Dan pada fase perpecahan itu rakyat
tidak akan menikmati kopi pagi yang panas, warung kopi akan bubar hingga tutup,
petani kopi kehilangan waktu memanen tanamannya, para istri tak lagi bisa menyeduh
kopi untuk suami tercinta.
Kapan itu terjadi?
Semua akan terjadi, ketika rakyat sudah
benar-benar saling mencurigai. Ketika rakyat menganggap orang-orang yang
berbeda pilihan politik adalah musuhnya. Ketika rakyat sudah menganggap
kebenaran hanya berasal dari orang-orang yang satu afiliasi politik. Dan ketika
sudah tidak bisa membedakan berita dan informasi yang valid dengan yang hoax.
Jika kita tetap ingin menikmati cita
rasa kopi nusantara yang beragam, setidaknya kita harus mengingat beberapa hal,
baik yang perlu dilakukan maupun harus kita tinggalkan.
baca : Catatan Seorang Jurnalis Usai Ngopi Bersama Caleg Dhuafa
baca : Catatan Seorang Jurnalis Usai Ngopi Bersama Caleg Dhuafa
Ada beberapa hal yang harus kita
lakukan, setidaknya menurut penulis, jika kopi kita tetap nikmat terasa. Pertama,
menempatkan kepentingan umum diatas segala kepentingan pribadi. Kedua tidak menelan
mentah-mentah berita dan informasi yang kita terima. Ketiga, selalu optimis
terhadap kebaikan negeri ini. Keempat, berpikir positif. Kelima, mengetahui dan
memahami antara isu politis dengan non politis. Keenam, memilih dan mengikuti pemimin
yang mengajak kepada perubahan yang lebih baik dan tentunya optimis. Ketujuh,
percaya kepada pimpinan negara dan aparat negara.
Dan kita juga harus menghindari beberapa
hal. Pertama, menganggap sesama anak bangsa yang berbeda afiliasi politik
sebagai lawan. Kedua, hindari langsung
membagikan berita dan informasi yang berpotensi memecah belah. Ketiga, hindari
masuk dalam kubu yang tidak berani menunjukkan identitas di media sosial
facebook, yang mengajak untuk saling membenci. Atau singkatnya jauhi akun
palsu.
baca : Bukan Hanya Jokowi, Nabi Muhammad SAW Juga Pernah Digantikan Stuntman
baca : Bukan Hanya Jokowi, Nabi Muhammad SAW Juga Pernah Digantikan Stuntman
Ada peringatan, yang meski tidak jelas
dari mana sumbernya, yang tersebar luas di facebook dan grup-grup whatsapp yang
isinya berupa contoh nyata dari ajakan untuk tidak percaya pada pemerintah sah.
|
Sekedar mengingatkan :
1. Di Suriah semenjak 2009 ada 2011 ganti presiden bergema.
2. Membangun kebencian terhadap pemerintahan Baashar yang legal. Z
3. Mempopulerkan ganti sistem Negara, khilafah.
4. Menebar Hoax via medsos
Dan akhirnya, terjadilah perang dan kehancuran serta ratusan ribu nyawa melayang di Suriah.
Empat ciri-ciri di atas sedang berlaku di NKRI ini. Kita seharusnya lebih waspada komitmen utk menjaga keutuhan & kebhinekaan di NKRI yg kita cintai.
SILAHKAN PILIH PRESIDEN MU TAPI INGAT JAGA & JANGAN KORBANKAN NEGARA MU
1. Di Suriah semenjak 2009 ada 2011 ganti presiden bergema.
2. Membangun kebencian terhadap pemerintahan Baashar yang legal. Z
3. Mempopulerkan ganti sistem Negara, khilafah.
4. Menebar Hoax via medsos
Dan akhirnya, terjadilah perang dan kehancuran serta ratusan ribu nyawa melayang di Suriah.
Empat ciri-ciri di atas sedang berlaku di NKRI ini. Kita seharusnya lebih waspada komitmen utk menjaga keutuhan & kebhinekaan di NKRI yg kita cintai.
SILAHKAN PILIH PRESIDEN MU TAPI INGAT JAGA & JANGAN KORBANKAN NEGARA MU
Oke gaesss......
Mari bijak dalam ber - medsos,
letakkan persaudaraan, pertemanan, persatuan dan kesatuan diatas kepentingan
politik kita.
Ada status teman di Facebook yang menurut
saya menarik, “Saya kecewa, ternyata reformasi hanya menghasilkan kampret dan
kecebong”.
Apapun dan bagaimanapun perasaan,
jangan panggil memanggil sesamamu dengan panggilan setelah iman, karena kampret
dan kecebong adalah sama-sama binatang.
Agar kopi kita tetap nikmat, bersama
teman, sahabat, kerabat serta seluruh orang-orang yang kita kasihi dan sayangi.
Indonesia Bubar, Kampret vs Cebong Tidak Bisa Ngopi
Reviewed by p
on
8/30/2018
Rating:
No comments: