Dalam sebuah kisah, seorang pemuda menghadap
Rosululloh, guna menyampaikan keingingannya untuk bergabung dalam pasukan yang
hendak pergi berjihad.
Kepada si pemuda Rosululloh bertanya, apakah si
pemuda masih memiliki ibu atau orang tua. Ketika si pemuda menjawab pertanyaan
itu "Masih ya rosululloh," maka pemuda itu disuruh pulang untuk
meminta izin kepada kedua orang tuanya.
Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya izin atau restu orang tua bagi seorang anak, meskipun dalam Islam; Jihad merupakan ibadah yang sangat mulia.
Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya izin atau restu orang tua bagi seorang anak, meskipun dalam Islam; Jihad merupakan ibadah yang sangat mulia.
baca :
Masih berkaitan dengan adab dalam berjihad,
dalam situasi berperang, Islam melarang mujahidin untuk menebangi pohon,
menghancurkan tempat ibadah, membunuh anak-anak, membunuh orang tua atau
manula, membunuh perempuan atau dengan kata lain pihak lawan dari kalangan yang
secara fisik lemah, sehingga tidak memungkinkan untuk melawan atau membunuh
mujahidin.
Serta banyak lagi adab-adab dalam jihad, yang itu
menjadi syarat ketat bagi seorang mujahid. Karena beberapa ulama berpendapat,
bahwa jihad merupakan puncak dari segala ibadah seorang muslim yang mukmin.
Tidak mudah untuk menjadi seorang mujahid, karena
tidak bisa suatu amaliyah jihad dilakukan hanya berdasarkan emosional semata.
Disinilah letak antara jihad dan aksi terorisme. Karena
memang jihad harus benar-benar dilakukan setelah melalui kajian mendalam
tentang kelayakan suatu tempat, suatu peristiwa dan suatu situasi untuk
dijadikan ladang jihad, bahkan juga kajian politis.
Nah, muncul pertanyaan, apakah kemudian telapak kaki
seorang ibu masih menjadi seseorang yang melakukan suatu hal, yang itu dia
klaim sebagai jihad, misal melakukan pengeboman tempat ibadah, kantor
instansi/institusi.
Meminjam istilah kawan saya yang seorang jurnalis dan
seniman asal Jombang, Jabbar Abdullah, dia menulis status di akun media sosial
facebook nya, bahwa surga teroris tak lagi berada dibawah telapak kaki ibunya,
karena otaknya telah tercuci, sehingga mengabaikan nasehat-nasehat orangtuanya,
terutama ibunya.
Sekian..
Dimana Letak Surga Bomber's
Reviewed by p
on
6/22/2018
Rating:
No comments: