Foto Screenshoot by google chrome |
Namanya Adlun Fiqri, bersama temannya, Supriadi Sawai, pada Selasa, 10 Mei
2016 dia tahan dan ditetapkan
sebagai tersangka oleh Polres Ternate, karena koleksi buku-buku ‘kiri’ dan kaos
bertuliskan ‘PKI’ akronim dari Pecinta Kopi Indonesia.
Meski tulisan
PKI di kaos Adlun Fiqri, aktifis Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) ini
bukan akronim dari Partai Komunis Indonesia, mungkin, polisi menetapkan dia
sebagai tersangka karena pada gambar cangkir kopi di kaos Adlun juga terdapat
gambar Palu dan Arit.
foto screenshot by google chrome |
Tapi saya
menyebutnya kaos anti meinstrem, kaos
kreatif. Mungkin, ide menuliskan kata PKI dari akronim Pecinta Komunis
Indonesia itu lahir dari kebiasaannya, layaknya para aktifis yang umumnya merupakan
penikmat kopi, sebagai teman dari diskusi-diskusinya.
Tetapi, bisa
jadi juga, karena terinspirasi dari bacaan-bacaan menyangkut ide dan gagasan
Karl Marx. Tapi ini hanyalah asumsi, karena secara pribadi saya tidak mengenal
mas Adlun Fiqri. Dan mudah-mudahan dengan tulisan ini, Tuhan mempertemukan saya
dengan beliau, untuk memperoleh pencerahan langsung darinya.
Ditambah lagi,
dengan situasi bangsa ini yang sedang sensi dengan kata ‘PKI’, yang secara
organisasi telah dinyatakan bubar dan terlarang. Tetapi secara ideologi, konon
kabarnya masih digemari beberapa kalangan.
Terlalu
sensitifnya situasi, hingga polisi menangkap Adlun Fiqri, berkat PKI sebagai
Pecinta Kopi Indonesia, bukan PKI sebagai Partai Komunis Indonesia.
#Bangsa(t)_Kopi
#Kopi_Bangsa(t)
#KopiCinta
#CintaKopi
#BebaskanDiriDenganMenulis
#CintaMenulis
#BeJo_BaPer
#Kopi_Bangsa(t)
#KopiCinta
#CintaKopi
#BebaskanDiriDenganMenulis
#CintaMenulis
#BeJo_BaPer
Kopi Mengantarnya ke Penjara
Reviewed by p
on
11/16/2017
Rating:
No comments: